INOVASI DALAM PEMBELAJARAN KIMIA
Inovasi pembelajaran berasal dari
kata inovasi dan pembelajaran. Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang
artinyaperubahan dan pembaruan. Inovasi ialah suatu perubahan yang baru yang
menuju kearah perbaikan atau ke arah yang berbeda dari yang sebelumnya, dan
dilakukan dengan sengaja dan berencana.
Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi batasan, inovasi sebagai pemasukan atau
pengenalan hal-hal yang baru, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada
atau yang sudah dikenal sebelumnya baik berupa gagasan,metode atau alat (KBBI,
1990 : 330). Dari pengertian ini nampak bahwa inovasi itu identik dengan sesuatu yangbaru, baik berupa
alat, gagasan maupun metode.
Dari uraian di atas, maka inovasi pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu upaya baru dalam
proses pembelajaran, dengan menggunakan berbagai metode, pendekatan, sarana dan
suasana yang mendukung untuktercapainya tujuan pembelajaran. Hasbullah, 2001
berpendapat bahwa “baru”dalam inovasi itu
merupakan apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si
penerima inovasi.
Dapat juga dikatakan bahwa inovasi pembelajaran merupakan sebuah upaya pembaharuan terhadapberbagai
komponen yang diperlukan dalam penyampaian materi pelajaran berupa ilmu
pengetahuandari tenaga pendidik kepada para peserta didik dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikanyang berlangsung.
Inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa sangat perlu dilakukan
terutama dalam upaya mendorong pergeseran
pembelajaran dari pembelajaran konvensional
kepada pembelajaran mandiri dan
terstruktur yang dapat meningkatkan penguasaan
siswa di dalam konsep ilmu dan sekaligus membuat kesan pembelajaran semakin lama dapat diingat oleh siswa. Inovasi
dalam pendidikan sering dihubungkan
dengan pembaharuan yang berasal dari
hasil pemikiran kreatif, temuan dan
modifikasi yang memuat ide dan metode yang
dipergunakan untuk mengatasi suatu permasalahan pendidikan. Inovasi pendidikan juga
termasuk suatu rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk membangun bahan instruksional
pembelajaran di dalam kelas atau di luar
kelas, termasuk diantaranya adalah buku ajar.
Dengan demikian, inovasi pembelajaran di
dalam buku ajar sangat mendesak diimplementasikan
agar penyampaian materi menjadi terfokus
dan dapat mendukung pencapaian
kompetensi siswa dalam belajar.
Dalam penciptaan inovasi
pembelajaran yang terpenting adalah kemauan dan keinginan guru untuk mengubah image
belajar sebagai suatu keterpaksaan menjadi suatu kebutuhan, dengan cara membawa
anak didik menikmati sisi-sisi keindahan dan kemena-rikan dari suatu materi
pelajaran yang sedang dipelajarinya. Hal ini hanya dapat dilakukan bila guru
melakukan inovasi pembelajaran menggunakan prinsip pembelajaran bermakna dan
menyenangkan (meaningful learning dan joyful learning).
Sesuai dengan pendapat Ausubel (1991) bahwa belajar akan bermakna jika anak
didik dapat mengaitkan konsep yang dipelajari dengan konsep yang sudah ada
dalam struktur kognitifnya, dan pendapat Bruner (1991) yang menyatakan belajar
akan berhasil lebih baik jika selalu dihubungkan dengan kehidupan orang yang
sedang belajar (anak didik). Secara logika dapat dipahami, bahwa kita pasti
akan belajar serius bila isi dari yang dipelajari ada kaitannya dengan
kehidupan kita sehari-hari dan kata-kata atau kalimat yang didengar sudah familiar
di kepala kita. Melalui inovasi pembelajaran inilah, diharapkan ada perbaikan
praktik pembe-lajaran ke arah yang lebih baik (Carolin Rekar Munro, 2005).
Perubahan ini tidak harus terjadi secara draktis, tetapi dilakukan
”perlahan-lahan tetapi pasti”. Perbaikan pada proses sangat penting agar
keluaran yang dihasilkan benar-benar berkualitas.
Pada umumnya mata
pelajaran Kimia diajarkan di SMA/MA untuk tujuan membekali peserta didik
pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk
memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta mengembangkan ilmu dan
teknologi. Tujuan mata pelajaran Kimia dicapai oleh peserta didik melalui
berbagai pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses
inkuiri ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah bertujuan
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi
sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran
Kimia menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Inovasi yang coba diterapkan untuk
mendapatkan proses belajar menyenangkan dan bermakna adalah menggabungkan model
pembelajaran berbasis cooperative learning dengan media pembelajaran modul yang
bersifat inkuri terbimbing. Berbagai strategi pembelajaran sudah banyak
berkembang saat ini guna menunjang proses pembelajaran yang interaktif dan
menyenangkan bagi siswa sehingga belajar bukan lagi menjadi beban dan
membosankan. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah melalui inovasi dalam
membuat media-media pembelajaran interaktif. Modul atau buku pegenggan adalah
salah satu contoh media pembelajaran yang banyak digunakan di kelas-kelas untuk
mempermudah guru menjelaskan materi secara konseptual dan terorganisir.
Buku pegangan atau modul dapat
digunakan sebagai media yang mempermudah siswa dalam menyerap pelajaran yang
disapaikan sekaligus sebagai media untuk merenkonstruksi semua hasil belajar
secara tertulis. Model inkuiri yang dipilih dapat diterapkan dalam menyusun
model modul yang sesuai, yaitu modul yang berbasis inkuiri. Modul berbasis
inkuiri tersebut sangat menunjang proses pembelajaran cooperative learning
sebab di dalam modul pembelajaran inkuiri tersebut menuntut keaktifan siswa dalam
bekerja kelompok.
media virtual lab juga dapat dijadikan sebagai inovasi dalam pembelajaran kimia, seperti yang kita ketahui bahwasanya pelajaran kimia merupakan gabungan antara abstrak, konkrit, dan simbolik. jadi praktikum sangat dibutuhkan dalam membelajarkan kimia, namun jika suatu sekolah tidak memiliki laboratorium yang memadai. maka seorang guru dapat memanfaatkan TIK dalam proses belajar mengajar.Di dalam laboratorium kimia virtual kita dapat melakukan berbagai percobaan atau mereaksikan zat-zat kimia tanpa harus membeli alat alat atupun zat zat kimia. Selain itu juga kita akan terhindar dari rasa takut akan terjadi kecelakaan seperti ledakan, kebakaran, terjadinya gas gas beracun, terkena zat kimia berbahaya dan lainnya. Karena semua yang kita lakukan terjadi di layar komputer, meskipun demikian efek efek yang terjadi dari suatu reaksi kimia tetap dapat kita amati, baik itu adanya suara ledakan, suara air mendidih, perubahan warna, perubahan suhu, timbul gas timbul api atau terjadi endapan dan lainnya.Bahkan dalam laboratorium kimia virtual kita bisa merancang berbagai percobaan kimia atau mereaksikan zat-zat kimia yang tidak pernah kita lakukan praktikum karena keterbatasan alat dan bahan kimia.
BalasHapusLaboratorium kimia virtual diharapkan menjadi salah satu alternatif solusi dalam penggunaan media pembelajaran kimia yang mana pelajaran kimia itu akan lebih dipahami apabila teori yang didapat dibuktikan dengan percobaan atau praktikum. Lebih jauhnya diharapkan siswa lebih memahami ilmu kimia dan lebih senang belajar kimia, yang selama ini pelajaran kimia dianggap pelajaran yang menakutkan bagi sebagian besar siswa SLTA.Selain itu dengan media pembelajaran laboratorium kimia virtual kita dapat menyampaikan materi kimia secara inovatif, kreatif dan rekreatif, sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam belajar, lebih efektif dan efisien, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan mutu lulusan yang sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan.
Menurut anda, inovasi apa yang bisa dilakukan oleh seorang guru yang berada didaerah pelosok yamg minin akan fasilitas seperti media pembelajaran?
BalasHapus