KETERAMPILAN DASAR DALAM PENGELOLAAN LABORATORIUM
Laboratorium merupakan
salah satu sarana yang penting dalam proses belajar mengajar, baik sebagai
tempat belajar atau sebagai sumber belajar sehingga diperlukan suatu
laboratorium yang aman dan dan nyaman. Laboratorium yang bersifat nyaman
memiliki arti bahwa segala kebutuhan dan keperuan untuk melakukan kegiatan
telah tersedia di tempat yang semestinya atau mudah untuk diakses bila
akan digunakan, sedangkan laboratorium yang memiliki sifat aman artinya segala
penyimpanan material berbahaya dan kegiatan berbahaya telah di persiapakan keamanannya.
Dalam rangka meningkatkan efesiensi dan efektifitas laboratorium harus dikelola
dan di manfaatkan dengan baik. Sebagus dan selengkap apapun suatu laboratorium
tidak akan berarti apa-apa bila tidak di tunjang oleh manajemen yang baik.
Pengelolaan
laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium
(bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan
aktivitasyang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.Pada
dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama
baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang
terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur,
memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja..
Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek yaitu sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan
sebuah proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang
harus dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM, tenaga dan dana yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. Disamping
bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena fungsi
laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk percobaan yang
bersifat individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan
percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang melebihi
kapasiitas ruangan laboratorium dalam satu kali percobaan akan mengganggu kenyamanan
dan jalannya percobaan atau aktivitas lainnya.
b. Penataan
Untuk mengelola Laboratorium yang baik
kita harus mengenal perangkat-perangkat apa yang harus dikelola.
Perangkat-perangkat manajemen lab itu yaitu :
1. Tata ruang (lab lay out)
2. Alat yang baik dan terkalibrasi
3. Lab. Infrastruktur
4. Lab. Administrasi
5. Lab. Inventory & Security
6. Lab. Safety Use
7. Lab. Organisasi
8. Budget-fasilities
9. Disiplin yang tinggi
10. Skill (Keterampilan)
11. Peraturan Dasar
12. Penanganan masalah Umum
13. Jenis-jenis pekerjaan.
1. Tata ruang (lab lay out)
2. Alat yang baik dan terkalibrasi
3. Lab. Infrastruktur
4. Lab. Administrasi
5. Lab. Inventory & Security
6. Lab. Safety Use
7. Lab. Organisasi
8. Budget-fasilities
9. Disiplin yang tinggi
10. Skill (Keterampilan)
11. Peraturan Dasar
12. Penanganan masalah Umum
13. Jenis-jenis pekerjaan.
Semua
perangkat-perangkat ini jika dikelola secara optimal, akan memberikan
optimalisasi manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen lab itu adalah
suatu tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari perencanaan
tata ruang (lab-lay-out) sampai dengan semua perangkat-perangkat penunjang
lainnya. Semua perangkat- perangkat tersebut sebagai pusatnya (core activities)
adalah Tata Ruang (Lab Lay Out).
c. Pengadministrasian
Pengadministrasian
laboratorium dimaksudkan adalah suatu proses pencatatan atau inventarisasi
fasilitas dan aktifitas laboratorium. Dengan pengadministrasian yang tepat
semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan
sistematis. Sistem pengadministrasian yang baik merupakan kunci dalam
meningkatkan kelancaran berbagai aspek pengelolaan laboratorium. Misalnya dalam
merencanakan pengadaan alat dan bahan, mengendalikan efisiensi penggunaan
budget, memperlancar pelaksanaan praktikum, penyusunan laporan yang objektif,
maupun dalam mengawasi dan melindungi kekayaan laboratorium. Mengingat
laboratorium merupakan investasi sektor pendidikan yang relatif mahal, sudah
sewajarnya sistem pengadministrasiannya harus dikelola dengan penuh tanggung jawab.Laboratorium
sains di persekolahan, tentu akan memiliki kelengkapan yang berbeda apabila
dibandingkan dengan laboratorium di industri ataupun lembaga penelitian.
Perbedaan tersebut sangat rasional karena ketiga lembaga tersebut mempunyai
misi yang berbeda.
d.
Pengamanan, perawatan, dan pengawasan
Keamanan telah menjadi
komponen penting pengoperasian laboratorium. Sistem keamanan laboratorium yang
baik dapat mengurangi sejumlah risiko, seperti:
a. Pencurian
atau penyalahgunaan peralatan yang sangat penting atau bernilai tinggi;
b. Pencurian atau penyalahgunaan bahan kimia atau
bahan “penggunaan ganda“ yang mungkin digunakan untuk kegiatan ilegal;
c. Ancaman
dari kelompok aktivis;
d. Pelepasan
atau pemaparan bahan berbahaya secara tidak sengaja atau sengaja;
e. Sabotase
bahan kimia atau peralatan bernilai tinggi;
f. Publikasi
informasi sensitif; dan
g. Pekerjaan
ilegal atau eksperimentasi laboratorium yang tidak sah.
Jenis dan tingkat
sistem keamanan bergantung pada beberapa faktor, termasuk:
a. Jenis
ancaman yang diterima dan jumlah bahan dan peralatan;
b. Pengetahuan
kelompok atau individu yang memberikan ancaman;
c. Riwayat
pencurian, sabotase, dan kekerasan yang diarahkan ke atau di dekat
laboratorium;
d. Persyaratan
atau panduan peraturan;
e. Adanya
sesuatu yang menarik perhatian; atau
f. Masalah terkait “penggunaan-ganda“ atau
keamanan informasi.
PERTANYAAN :
Adakah keterampilan khusus dalam
pengelolaan laboratorium agar
semua kegiatan yang dilakukan di dalam laboratorium dapat berjalan dengan
lancar?
sebelum memasuki lab kita pasti ada disampaikan mengenai prosedur kerja di lab . di bagian penuntun di depan juga telah dicantumkan cara kerja di lab agar tidak terjadi kekeliruan . ketrampilan dasar perlu dipahami oleh praktikan agar tidak terjadi hal yang berbahaya. seperti contohnya sebelum praktikum asistensi di laboraturium bertugas memberitahu dan membimbing praktikan bekerja baik dan aman. praktikan mengetahui tanda-tanda bahaya , alat-alat yang akan digunakan, bahan-bahan yang mudah terbakar atau pun korosi dan lain sebagainya
BalasHapusya pastinya ada keterampilan khusus, karena jika praktikkan tidak memiliki keterampilan khusus maka bisa membahayakan praktikkan itu sendiri. contohnya itu seperti memahami hal-hal apa saja yang perlu dilakukan ataupun tidak dilakukan saat memasuki laboratorium tersebut
BalasHapusPelaksanaan pengelola laboratorium bertujuan agar dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di laboratorium dan juga kegiatan penelitian agar berlangsung secara optimal. Dari sisi lain pengetahuan laboratorium merupakan usaha yang diarahkan kepada sarana dan prasarana serta personil yang terlibat dalam peran dan kegiatan laboratorium.
BalasHapusPengelolaan laboratorium dapat diartikan sebagai pelaksanaan dalam peng-administrasian, perawatan, pengamanan, perencanaan untuk pengembangannya secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuannya. Dalam melaksanakannya selalu berorientasi kepada faktor-faktor keselamatan yang terlibat dalam laboratorium dan lingkungannya.
Dalam pengelolaan laboratorium, ada 5 macam komponen laboratorium yaitu kelompok pengelola (sebagai sumber daya manusia) dan kelompok yang dikelola, yaitu bangunan laboratorium, fasilitas laboratorium, alat-alat laboratorium dan bahan-bahan laboratorium.