Kendala Implementasi K-13 Dalam Pembelajaran Kimia Di SMP Dan SMA



Kendala Implementasi K-13 Dalam Pembelajaran Kimia Di SMP Dan SMA

Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter. kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum 2013 sendiri merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikpa disiplin yang tinggi.
Dalam Kurikulum 2013 dikenal dengan Pendekatan Scientific. Pendekatan ini lebih menekankan pada pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Pendekatan ini paling tidak dilaksanakan dengan melibatkan tiga model pembelajaran, di antaranya problem based learning, project based learning dan discovery learning. Ketiga model ini akan menunjang how to do yang dielu-elukan dalam Kurikulum 2013.
Pada dasarnya, ketiga model pembelajaran yang diharapkan terlaksana dalam Kurikulum 2013 tersebut, sudah dijalankan sebagian guru dalam pembelajaran selama ini. Model pembelajaran tersebut pun bukan lagi model lama yang mesti dipelajari guru. Kemudian muncul anggapan bahwa pembelajaran yang terjadi tidak bisa menghadirkan suasana nyaman pada siswa, hak itu kembali pada proses pembelajaran. Jangan pernah lupa; bahwa siswa punya tingkatan tersendiri dalam diri mereka. Ada yang diam. Ada yang aktif. Ada yang bandel. Ada yang malas. Soal kebodohan yang kata yang sama makna dengannya itu tidaklah ada dalam kamus pendidikan. Bodoh hanya milik orang-orang malas belajar dan membuang waktu percuma dengan berbagai masalah yang semakin terlarut dalam waktu. Maka, pelaksanaan Kurikulum 2013 pun akan mengalami hal yang serupa di kurikulum terdahulu jika paradigma masyarakat kita khususnya pelajar masih beranggapan bahwa guru adalah segala. Proses pembelajaran bukanlah mau guru dan mau kurikulum, guru hanya merencanakan dengan membuat skenario, kemudian guru menjadi sutradara, tinggal siswa-siswi yang berperan sesuai karakter yang sudah ditentukan. Hal yang mudah, dan sudah dilakukan selama ini bukan hanya di Kurikulum 2013 semata.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 seperti yang sudah dikatakan di atas, dilaksanakan melalui Pendekatan Scientific. Pada pelaksanaannya pendekatan ini menekankan pada lima aspek penting, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan komunikasi. Lima aspek ini harus benar-benar terlihat pada pelaksanaan pembelajaran di lapangan.

Mengamati
Pembelajaran selama ini cenderung dilakukan dengan metode ceramah. Tidak ada yang salah dengan metode ini, metode ceramah merupakan dasar melaksanakan setiap kegiatan. Pada Kurikulum 2013 metode ceramah tidak dilupakan, hanya saja dikurangi takarannya. Siswa dituntut lebih aktif dalam segala masalah.
Proses mengamati dilakukan siswa terhadap masalah yang diajarkan. Jika pelajaran Fisika, Kimia atau Biologi rasanya tidak ada masalah dalam proses mengamati. Kendalanya tentu pada pelajaran lain yang kurang alat dan bahan sehingga guru dituntut harus benar-benar paham materi sebelum menghadirkan siswa ke dunia nyata dengan mengamati sendiri fenomena yang terjadi. Proses mengamati ini sangatlah penting, di mana siswa menghadirkan angan menjadi nyata. Siswa tidak lagi mengkhayal dalam setiap pembelajaran, siswa sudah melihat langsung proses percobaan yang dituntun guru sebelum mencoba.

Menanya
Proses bertanya sudah bukan lagi barang baru. Siswa yang tidak berani bertanya selama sekolah akan terus diam terpaku sampai lulus. Siswa yang aktif bertanya akan terus menanyakan masalah yang tidak diketahuinya. Siswa yang aktif inilah yang dituntut dalam Kurikulum 2013. Siswa harus bertanya!
Bagaimana siswa harus bertanya? Hal ini dilakukan guru dengan membuka pembelajaran dengan menimbulkan masalah. Jika selama ini proses pembelajaran dimulai dengan pertanyaan apakah, di Kurikulum 2013 yang sangat berperan adalah pertanyaan mengapa dan bagaimana. Dengan demikian secara tidak langsung siswa sudah digiring untuk menelaah dan mencari-cari serta menanyakan semua permasalahan yang menganjal.
Proses bertanya tidak harus membuka sesi pertanyaan. Siswa berhak bertanya apa pun masalah yang tidak diketahuinya agar jelas penjelasannya. Pertanyaan siswa akan mengukur sejauh mana kemampuan mereka menyerap materi yang diajarkan.

Mencoba
Pelaksanaan Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk mencoba sendiri, ikut terlibat langsung dalam masalah yang dihadirkan guru. Jika dalam pembelajaran IPA guru memberi penuntun pelaksanaan percobaan lalu siswa melaksanakan percobaan tersebut. Dalam pelajaran lain, misalnya pembelajaran agama, siswa akan mencoba melaksanakan yang diamati. Misalnya, dalam melaksanakan shalat; semua proses pelaksanaan shalat siswa amati kemudian mencoba melaksanakan shalat, dan contoh-contoh lain.
Mencoba akan membuat siswa sadar bahwa materi ajar penting dalam kehidupan mereka sehari-hari bukan lagi mengejar nilai. Siswa yang mencoba akan paham bahwa materi yang diajarkan guru berguna untuk mereka.

Menalar
Bagian ini yang paling sulit untuk sebagian siswa. Siswa dituntut untuk dapat memahami dengan benar pokok materi yang diajarkan guru. Pemahaman siswa tidak setengah-setengah yang kemudian menimbulkan keraguan dalam diri mereka. Proses penalaran inilah yang kemudian membuat siswa mencerna dengan baik, memilah baik buruk, lalu mendapatkan kesimpulan. Tidak mudah menalar suatu materi ajar apabila pelajaran yang diajarkan memberatkan mereka. Namun, siswa akan mudah mencerna pembelajaran jika siswa mampu konsentrasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.

Komunikasi
Hal terakhir yang diharuskan ada dalam Kurikulum 2013 adalah mengkomunikasikan semua permasalahan. Dalam hal percobaan IPA siswa bisa mempresentasikan hasil kerja mereka. Dalam hal agama, siswa bisa maju ke depan kelas mempraktekkan tata cara shalat dan lain-lain. Sehingga siswa mampu memahami dan menjalankan materi ajar dengan benar dalam kehidupan sehari-hari.
Kelima aspek dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 sangat berkaitan satu sama lain. Pada dasarnya, kelima aspek ini sudah pernah dilakukan oleh sebagian guru.
Dalam pelaksanaannya, dengan diterapkannya kurikulum 2013 ini banyak ditemui kendala dalam penerapan k 13 ini, salah satu nya ialah sebagai berikut :
Ø  Kesulitan Guru dalam memahami Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
Ø  Guru Merasa Kurang Dilatih untuk Melaksanakan Kurikulum 2013 dalam Kegiatan Pembelajarannya
Ø  Belum Adanya Silabus Final Mengakibatkan Kesulitan dalam Pembuatan RPP
Ø  Keluhan Tentang Keterurutan Materi Pelajaran

PERMASALAHAN :
Karena adanya perbedaan kemampuan dan pengetahuan guru, belum semua guru mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengamati fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan materi pelajarannya. Hal inilah salah satunya yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kurikulum 2013.  Bagaiman mengatasi kendala yang ada pada Kurikulum 2013?

Komentar

  1. mengatasi kendala tersebut dengan guru itu harus lebih kreatif sehingga siswa juga bisa lebih aktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan . Bisa juga dengan menggunakan media pembelajaran, dan juga bisa menerapkan model-model pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Selain itu guru juga harus banyak belajar agar bisa terlaksananya K13 ini dengan baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. kreativitasas yang bagaimana seharusnya diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran ?

      Hapus
  2. tidak dipungkiri dengan adanya kurikulum-13 menimbulkan kebingunngan terhadap guru sebaga pelaksana kurikulum sehingga banyak guu yang mengeluh dengan adanya kurikulum-13, sehingga beberapa sekolah melakuka kebijakan untuk tetap menggunakan kurikulum lama yakni KTSP, namun juga terdapat guru yang diharuskan menggunakan k-13 dri sekolah tempat mereka mengajar sedangkan mereka masih belum memahami cara penerapan kurikulum tersebut, dan mereka juga takut karena k-13 lebih berpusat kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapa dengan semetinya, untuk itu mereka tetap menggunakan k-13 namun mereka tidak menyerahkan semua pelajaran kepada siswa, mereka masih menjelaskan pelajaran yang akan dipelajari untuk menghindari adanya miskonsepsi. jadi dalam mengatasi hambatan k-13 dikembalikan kepada guru itu sendiri, jika sang guru tidak sanggup menggunakan k-13 jangan dipaksakan karena akan berdampak terhadap ketercapaan tujuan pembelajaran nantinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pelaksanaan Kurikulum 2013 seperti yang sudah dikatakan, dilaksanakan melalui Pendekatan Scientific. Pada pelaksanaannya pendekatan ini menekankan pada lima aspek penting, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan komunikasi. Lima aspek ini harus benar-benar terlihat pada pelaksanaan pembelajaran di lapangan.

      Hapus
  3. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlikan kreatifitas oleh guru itu sendiri. Misalnya dengan melakukan variasi dalam pembelajaran baik itu metode, model maupun media dan sumber belajara yang digunakan. Untuk mengatasi guru yg memang kurang mampu utk mengembangkan proses pembelajaran, guru tsb bisa bertanya dengan sebayanya tentang hal2 apa sja yang bisa dilakukan utk membuat pembelajaran lebih disenamgi, selain itu guru perlu mengikuti pelatihan kependidikan uang sering diselenggarakan oleh pemerintah agar lebih memambah wawasannya dalam memgelola kelas yang baik dan menyenangkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. apakah dengan menggunakan metode tujuan pembelajaran dapat tercapai ?

      Hapus
  4. selain kreatif guru juga harus inovatif dalam pemeblajaran kimia pada kurikulum 2013 ini. sebab kreatif saja menurut saya kurang efektif. inovatif disini guru dituntut untuk bisa mengkombinasikan atau merubah cara mengajar lama dengan beberapa varian model atau metode yang ada. memadukan antara model yang satu dengan model yang lainnya dengan syarat antara model tersebut harus sesuai dengan materi yang diajarkan.

    BalasHapus
  5. bagaimana cara memadukan model pembelajaran dengan baik yang sesuai dengan materi pembelajaran ?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERPIKIR TINGKAT TINNGI DALAM PROSES PEMBELAJARAN KIMIA

MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

KETERLAKSANAAN PRAKTIKUM DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA